A. Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu
proses penyampaian informasi seperti
pesan, ide dan gagasan dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli :
1. Raymond Ross
Komunikasi
adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa
agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa
dengan yang dimaksudkan oleh komunikator
2.
Everett M. Rogers
Komunikasi
adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak
penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
3.
Carl I. Hovland
Komunikasi
adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan
(biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain
Komunikasi Informal
Komunikasi informal adalah komunikasi
antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan
atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal
adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal ,
penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gossip , atau
rumor . Tentang komunikasi informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan
informasi yang masih belum jelas dan tidak akurat , carilah sumber informasi
yang dapat dipercaya , selalu gunakan akal sehat dan bertindak berdasarkan
pikiran yang positif . Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul
melalui rantai kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan diteruskan
kepada seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar
ke berbagai kalangan . Implikasinya adalah kebenaran informasi tersebut menjadi
tidak jelas atau kabur . Meski demikian komunikasi informal akan untuk memenuhi
kebutuhan sosial , mempengaruhi orang lain , dan mengatasi kelambatan
komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus melalui berbagai jalur
terlebih dahulu .
Jaringan Komunikasi
Jaringan komunikasi adalah saluran yang
digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orng ke orang lain. Jaringan ini
dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan
sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang
menggabungkan beberapa struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini
kemudian merupakan sistim komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok
dalam mengirimkan pesan dari satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan
komunikasi ini bias dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan
oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.
pengertian jaringan komunikasi menurut
beberapa ahli :
1. Rogers (1983)
jaringan komunikasi adalah suatu jaringan yang terdiri atas:
individu-individu yang saling berhubungan, yang dilmbungkan oleh arus
komunikasi yang terpola.
2. Hanneman dan Mc Ever dalam Djamali (1999)
jaringan komunikasi adalah pertukaran informasi yang terjadi
secara teratur antara dua orang atau lebih.
3. Knoke dan Kuklinski (1982)
jaringan komunikasi sebagai suatu jenis hubungan yang secara
khusus merangkai individu-individu, obyek-obyek dan peristiwa-peristiwa.
B.Pengertian, Jenis atau Tipe
Pengawasan
Pengawasan merupakan proses kegiatan untuk memastikan dan menjamin bahwa
tujuan dan sasaran serta tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana
dengan baik sesuai dengan rencana, kebijakan, instruksi dan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan. Pengawasan berfungsi untuk mencegah secara dini
kemungkinan terjadinya penyimpangan, pemborosan, penyelewengan, hambatan,
kesalahan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran serta pelaksanaan
tugas-tugas organisasi
A.Tipe-Tipe dalam Pengawasan
Dalam pengawasan menurut winardi (2000) terbagi menjadi 3 tipe atas
dasar fokus aktivitas pengawasan antara lain
:
1.Pengawasan Pendahuluan (Preliminary
Control)
Prosedur-prosedur pengawasan pendahuluan
mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar hasil aktual akan berdekatan
hasilnya dibanding dengan hasil yang diperkirakan/rencanakan.Dipandang dari
sudut prespektif,kebijaksanaan merupakan pedoman dimasa yang akan
datang.Merumuskan kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan sedang
tindakan implementasi kebijakan merupakan bagian dari fungsi pengawasan.
Pengawasan
Pendahuluan Meliputi:
a.Pengawasan
pendahuluan sumber daya manusia
b.Pengawasan
pendahuluan Modal
c.Pengawasan
pendahuluan Bahan-bahan
d.Pengawasan
pendahuluan sumber daya finansial
2.Pengawasan Pada Saat Kerja
Berlangsung (Cocurent Control)
Adalah tindakan yang biasa dilakukan oleh supervisor yang mengarahkan
pekerjaan bawahannya.Direction berhubung dengan tindakan para manager untuk
berupaya:
a. Mengajarkan para bawahan bagaimana
cara yang baik untuk menerapkan metode atau standart kerja (SOP)
b. Mengawasi pekerjaan harus
disesuaikan dengan standart yang ada,supaya hasil yang diharapkan sesuai dengan
cita-cita. Proses pengawasan ini tidak hanya meliputi cara apa yang dipakai
atau dikomuniksikan namun juga sikap perorangan memberikan penyerahannya.
3.Pengawasan
Feed Back (Feed Back Control)
Ciri khas dari metode pengawasan ini adalah feed back (umpan balik)
adalah dipusatkan pada hasil historikal sebagai landasan untuk mengoreksi
tujuan yang akan datang.Sejumlah pengawasan feed back banyak dilakukan oleh
dunia bisnis.
a.
Analisa laporan keuangan (Financial Statement Analysis)
b.
Analisa Biaya standard (Standard Cost Analysis)
c.
Pengawasan Kualitas (Quality Control)
d.
Evaluasi hasil pekerjaan pekerja/karyawan(Employe Perfomance Evaluation)
B. Jenis-jenis dalam Pengawasan
Dalam pengawasan juga terdapat beberapa
jenisnya yaitu antara lain:
1.Pengawasan Melekat
Adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian secara
terus-menerus yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahanya,secara
prefentif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara
efektif dan efisien sesuai dengan rancangan kegiatan dan peraturan yang sudah
berlaku.
2.Pengawasan Fungsional
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat atau pejabat yang tugas
pokoknya khusus membantu pimpinan untuk menyelesaikan tugasnya
masing-masing,pengawasan fungsional biasanya bersifat internal.Aparat
pengawasan fungsioanal dalam suatu instansi disebut Satuan Pengawas
Internal(SPI).SPI hanya membantu pimpinan agar dapat melakukan manajemenya,
melakukan pengawasan melekat dan pengendalian dengan baik.SPI tidak berwenang
mengambil tindakan sendiri,harus koordinasi dengan pimpinanya terlebih dulu.
3.Pengawasan Teknis Fungsioanal
Adalah disetiap instansi berkewajiban untuk melakukan pengawasan agar
kebijakan-kebijakan negara sesuai dengan bidang tugas pokoknya
masing-masing,ditaati oleh semua masyarakat dan aparatur pemerintahan(tak
terkecuali).Pengawasan ini merupakan konsekuensi dari pelaksanaan dasar
fungsionalisasi dan merupakan fungsi lini atau operasional dari instansi
tersebut.Pengawasan teknis fungsional berarti pengawasan yang ditujukan kepada
semua aparatur pemerintah dan masyarakat.
4.Pengawasan Legislatif
Adalah pengawasan yang sering disebut dengan pengawasan
politik,merupakan fungsi yang dimiliki parlemen disamping fungsi legislasi dan
budgeting.Pengawasan legislatif ditujukan pada pengawasan terhadap UUD
1945,Hukum dan peraturan pelaksanaanya yang termanifestasikan pada hak
interpelasi,hak angket,dan hak menyatakan pendapat.
5.Pengawasan Masyarakat
disebut dengan kontrol sosial merupakan pengawasan yang dilakukan
masyarakat sendiri terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
6.Pengawasan Yudikatif
Adalah Pengawasan salah satu fungsi dari Mahkamah Agung untuk mengawasi
peraturan di bawah UU,sedangkan Mahkamah Konstitusi berwenang secara formal
untuk menguji UU terhadap UUD 1945.
Dengan adanya pengawasan memungkinkan
suatu perjalanan sikap seseorang atau lembaga dimungkinkan lebih teratur dan
sesuai dengan kaidah yang ada.Semoga tulisan tentang Tipe dan Jenis pengawasan
ini dapat menambah pengetahuan tantang pengawasan.
C.Perubahan dan Pengembangan Organisasi
1. Perubahan Organisasi
Perubahan Organisasi merupakan modifikasi substantif pada beberapa
bagian organisasi. Perubahan itu dapat melibatkan hampir semua aspek dari
organisasi, seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk departementalisasi, rentang
manajemen, mesin-mesin, rancangan organisasi, dan sebagainya.
Dorongan untuk Berubah
Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu
yang relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu,
organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi
karena adanya dorongan untuk berubah, yang berasal dari:
A. Dorongan Eksternal
Dorongan eksternal yang mendorong organisasi untuk mengadakan perubahan
berasal dari lingkungan umum organisasi. Adanya aturan baru dalam produksi dan
persaingan, politik, hukum baru, keputusan pengadilan, dan sebagainya akan
mempengaruhi organisasi. Disamping itu, berbagai dimensi seperti teknologi,
ekonomi dan sosiokultural juga mempengaruhi organisasi untuk melakukan
perubahan.
B. Dorongan Internal
Pada dasarnya dorongan internal berasal dari dalam organisasi itu
sendiri. Adanya revisi strategi organisasi oleh manajemen puncak, akan
menghasilkan perubahan organisasi. Dorongan internal lainnya mungkin
direfleksikan oleh dorongan eksternal. Misalnya, sikap pekerja terhadap
pekerjaannya akan bergeser, seiring bergesernya nilai sosiokultural. Akibatnya
mereka menuntut suatu perubahan dalam jam kerja, atau perubahan kondisi kerja.
Dua Jenis Perubahan
Secara umum ada dua jenis perubahan
dalam organisasi.
1. Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah perubahan
yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai
antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
2. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu respon
bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.
Langkah-langkah komprehensif dalam proses perubahan
Ada tujuh langkah komprehensif yang
ditempuh dalam proses perubahan organisasi. Langkah-langkah tersebut yaitu:
·
Mengenali kebutuhan akan perubahan
·
Menetapkan tujuan perubahan
·
Mendiagnosis apa yang menyebabkan
perlunya dilakukan perubahan
·
Memilih teknik perubahan yang sesuai
untuk mencapai tujuan
·
Merencanakan implementasi untuk
perubahan
·
Mengimplementasikan perencanaan
perubahan
·
Mengevaluasi perubahan dan tindak
lanjut
Penolakan terhadap Perubahan
Sebuah manajemen perubahan yang efektif harus mampu memahami penolakan
yang sering kali mengikuti perubahan. Ada beberapa hal yang menjadi alasan
terjadinya penolakan terhadap perubahan organisasi, yaitu:
·
Ketidakpastian
·
Kepentingan pribadi yang terancam
·
Perbedaan persepsi
·
Rasa kehilangan
Mengatasi Penolakan terhadap Perubahan
Untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan yang terjadi dalam
organisasi, setidaknya ada beberapa teknik yang bisa diterapkan, yaitu:
·
Partisipasi
·
Pendidikan dan komunikasi
·
Fasilitasi
·
Analisis bidang kekuatan
Bidang-bidang Perubahan Organisasi
Perubahan yang terjadi dalam organisasi, setidaknya meliputi tiga bidang
umum, yaitu:
·
Struktur dan rancangan organisasi. Yang
termasuk ke dalam bidang ini adalah rancangan pekerjaan, departementalisasi,
hubungan pelaporan, distribusi otoritas, mekanisme koordinasi, struktur
lini-staf, rancangan keseluruhan, budaya, manajemen sumber daya manusia
·
Teknologi dan Operasi, meliputi
teknologi informasi, peralatan, proses pekerjaan, urutan pekerjaan, sistem
pengendalian
·
Orang. Dalam hal ini yang dipengaruhi
adalah kemampuan dan keterampilan, kinerja, persepsi, ekspektasi, sikap dan
nilai.
2. Pengembangan Organisasi
adalah Suatu usaha terencana yang berskala organisasi, dikelola dari
puncak, dan dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi
melalui intervensi yang terencana dalam proses organisasi yang menggunakan
pengetahuan perilaku
Ada beberapa teknik /jenis intervensi
atau aktivitas secara umum yang dianggap sebagai bagian dari pengembangan
organisasi, yaitu:
·
Aktivitas Diagnostik
·
Membangun Tim
·
Timbal Balik Survey
·
Pendidikan
·
Aktivitas Antar Kelompok
·
Penyelesaian Melalui Pihak Ketiga
·
Aktivitas Teknostruktural
·
Konsultasi Proses
·
Perencanaan Hidup dan Karier
·
Bimbingan dan konseling
·
Perencanaan dan Penetapan Tujuan
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar