Kamis, 13 November 2014

Layanan Telematika

Layanan telematika merupakan sebuah layanan yang dilakukan melalui jaringan telekomunikasi, yaitu layanan yang disediakan melalui perpaduan antara komunikasi, media dan teknologi informasi. Berikut penjelasan berbagai macam layanan telematika yang terdiri dari :

a. Layanan Telematika di Bidang Informasi
       Layanan yang pertama adalah layanan informasi. Layanan ini memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan sebagai penunjang keputusan, memberikan wawasan sehingga dapat menggunakan informasi untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi. Contoh dari layanan telematika di bidang informasi :
Laporan Cuaca (Weather) layanan yang memberikan laporan tentang informasi cuaca.
Bursa Efek Jakarta (Jakarta Stock Exchange) layanan memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik.

b. Layanan Telematika di Bidang Keamanan
     Layanan yang kedua adalah layanan keamanan. Layanan yang memberikan fasilitas keamanan untuk menjaga suatu data dan informasi pada jaringan sehingga berjalan pada tempatnya. Contoh dari layanan telematika di bidang keamanan :
Antivirus  memberikan keamanan untuk menangkal dari serangan virus.
Internet Security mengamankan komputer dari ancaman akses koneksi lewat internet.

c. Layanan Telematika Context Aware & Event Based
      Context-awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Contoh dari layanan telematika context aware & event based :
Location-based service  mencari data lokasi dimana posisi keberadaan user sekarang berada.

d. Layanan Perbaikan Sumber
    Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.



Sabtu, 25 Oktober 2014

GPS sebagai alat telematika

Global Positioning sistem (GPS) adalah salah satu sistem yang akan membantu kita untuk mengetahui posisi kita berada saat ini. GPS bekerja dengan menstansmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS di handphone. Untuk memperoleh secara detail posisi kita berada sebaiknya GPS dingunakan diruang terbuka. Menggunakan GPS posisi di dalam ruangan, hutan atau di tempat banyak gedung-gedung tinggi akan membaut GPS bekerja kurang akurat. Informasi GPS di transmisikan oleh beberapa satelit sehingga GPS receiver mampu mengkalkulasi dan menampilkan secara akurat posisi, kecepatan dan informasi waktu kepada pengguna GPS

Teknologi PGS pertama kali digunakan oleh United Statets Department of Defence(DOD) untuk kebutuhan militer. Sistem GPS mulai digunakan sejak tahun 1980, namu pemakaian secara umum oleh publik pada tahun 1990-an.

Kelebihan GPS adalah mampu bekerja dalam berbagai kondisi cuaca, siang atau malem. Model terbaru dilengkapi teknologi Wide Area Augmentation System (WAAS) keakuratannya mencapat 3 meter.

Jika handphone anda telah dilengkapi dengan fitur GPS , maka bisa melihat posisi anda berada pada saat ini di maps (Google Maps) bahkan anda bisa menentukan berapa lama perjalanan anda dari suatu tempat ke tempat lain, lalu anda dapat mengukur berapa kecepatan kendaraan anda dan tentunya anda diberi petunjuk jalan yang harus dilalui. Ada berbagai manfaat yang bisa anda peroleh dari GPS di handphone anda, apalagi dengan dukungan berbagai aplikasi yang tentunya dapat memudahkan anda menjalani dalam aktivitas sehari-hari


Kegunaan teknologi GPS secara umum adalah untuk keperluan dibawah ini

Militer

GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom atau mengetahui posisi pasukan anda, dengan cara ini kita dapat mengetahui posisi teman atau musuh untuk menghindari salah target atau menentukan pergerakkan pasukan

Navigasi

GPS telah banyak digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat navigasi dengan menanmbahkan peta. Sehingga dapat digunaakn untuk memandu pengendara mengetahui jalur yang sebaiknyadipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Pemantau Gempa

GPS dengan ketelitian yang tinggi dapat digunakan untuk mamantau pergerakan tanah. Pemantaun pergerakaan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik atau tektonik

Sumber :
http://www.tasikisme.com/apa-itu-gps-dan-bagaimana-cara-kerja-gps
http://edhane.wordpress.com/2012/01/31/kegunaan-teknologi-gps-dalam-berbagai-aspek-kehidupan-teknologi-gps-global-positioning-system/

Rabu, 01 Oktober 2014

Telematika

Pengertian Telematika
   Telematika berasal dari bahasa Perancis yaitu Telematique. Di dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan Telematika. Istilah telematika merujuk pada hakikat ciberspace sebagai suatu sistem elektornik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.
   Istilah teknologi informasi berasal dari perkembangan teknologi teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa Telematics adalah singkata dari Telecommnucation dan Informatics sebagai wujud dari perpaduan konsep computing dan commnication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai the new hybrid technology yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan  teknologi  telekomunikasi dan informatika menjadi semakin populer dengan istilah konvergensi. Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah
 Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi komunikasi dan Informatika atau ICT adalah ilmu yang berhubungan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
b  Istilah telematika  digunakan untuk teknologi Sistem Navigasi atau Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (Mobile Communication Technology)
   Hukum Nasional diatur dalam Undang-undang No.11 Tahun 2008 tentang Infomasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Namun dengan lahirnya UU ITE belum semua masalah yang menyangkut tentang ITE dapat tertangani. Persoalan tersebut antara lain dikarenakan : pertama, dengan adanya UU No. 11 Tahun 2008 tentang infomasi dan transaksi elektronik tidak semata-mata Undang-undang tersebut bisa diketahui oleh masyrakat pengguna teknologi informasi dan praktisi hukum. Kedua, berbagai bentuk perkembangan teknologi yang menimbulkan penyelenggaraan dan jasa baru harus dapat diidentifikasikan dalam rangka antisipasi terhadap pemecahan berbagai persoalan teknis yang dianggap baru sehingga dapat dijadikan bahan untuk penyusunan berbagai peraturan pelaksanaan.

Konvergensi Bidang Telematika dan UU ITE
   Hasil konvergensi di bidang telematika salah satunya adalah aktivitas dalam dunia cyber yang telah berimplementasi luas pada seluruh aspek kehidupan. persoalan yang muncul adalah bagaimana untuk penggunaannya tidak terjadi perselisihan yang dapat menimbulkan persoalan hukum. Pastinya ini tidak mungkin, karena pada kenyataannya kegiatan cyber tidak lagi sesederhana mungkin. Kegiatan cyber tidak lagi bisa dibatasi oleh teritori suatu negara dan aksesnya dengan mudah dapat dilakukan dari wilayah dunia manapun, karena itu kerugian dapat terjadi baik pada pelaku internet maupung orang lain yang tidak pernah berhubungan sekalipun misalnya dalam pencurian dana kartu kredit melalui pembelanjaan di internet.
  Meskipun secara nyata kita merasakan semua kemudahan dan manfaat atas hasil konvergensi itu, namun bukan hal yang mustahil dalam berbagai penggunaan terdapat berbagai permasalahan hukum. Hal itu dirasakan dengan adanya berbagai penggunaan yang menyimpang atas berbagai bentuk teknologi informasi, sehingga dapat dikatakan bahwa terknologi informasi digunakaan sebagai alat untuk melakukan kejahatan atau sebaliknya pengguna teknologi informasi dijadikan sasaran kejahatan. Sebagai contoh misalnya, dari suatu konvergensi di dalamnya terdapat data yang harus diolah, padahal masalah data elektronik ternyata sangat rentan untuk diubah, disadap, dipalsukan dan dikirim ke berbagai penjuru dunia dalam waktu hitungan detik. Sehingga dampak yang diakibatkannya pun bisa demikian cepat.
  Pesatnya perkembangan teknologi digital yang hingga pada akhirnya menyulitkan pemisahan teknologi informasi, baik antara tekomunikasi, penyiaran dan teknologi informasi merupakan dinamika kovergensi. Proses konvergensi teknologi tersebut menghasilkan sebuah revelusi yang menciptakan berbagai aplikasi baru yang pada akhirnya mengabulkan pula batasan-batasan jenis layanan, misalkan VoIP yang merupakan layanan turunan dari internet. Broadcasting via intenet (Radio Internet dan TV Internet). Dengan  semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, maka peraturan teknologi informasi tidak cukup hanya dengan peraturan perundang-undangan yang konvensional, namun dibutuhkan pengaturan khususnya yang menggambarkan keadaan sebenarnya dari kondisi masyarakat, sehingga tidak ada jarak antara subtansi peraturan hukum dengan realitas yang berkembang dalam masyarakat misalnya untuk kegiatan cyber.
  Pendekatan keamanan informasi harus dilakukan secara holistik, karena itu terdapat tiga pendekatan untuk keamanan informasi harus dilakukan secara holistik, karena itu terdapat tiga pendekatan untuk mempertahankan keamanan di dunia maya, pertama adalah pendekatan teknologi, kedua pendekatan  sosial budaya-etika dan ketiga pendekatan hukum. Untuk mengatasi gangguan keamanan pendekatan teknologi sifatnya mutlak dilakukan, sebab tanpa suatu pengamanan jaringan akan sangat mudah disusupi, diintersepsi atau diakses secara ilegal. Satu langkah yang dianggap penting untuk mengatasi itu adalah telah diwujudkannya rambu-rambu hukum yang tertuang dalam undang-undang Transaksi dan Informasi Elektronik (UU No. 11 Tahun 2008 yang disebut sebagai UU ITE). Hal yang mendasar dari UU ITE ini sesungguhnya merupakan upaya mengakselerasikan manfaat dan fungsi hukum dalam kerangka kepastian hukum.
  Dengan UU ITE diharapkan seluruh persoalan terkini berkaitan dengan aktivitas di dunia maya dapat diselesaikan dalam hal terjadi persengketaan dan pelanggaran yang menimbulkan kerugian dan bahkan korban atas aktivitas di dunia maya, oleh karena itu UU ITE ini merupakan bentuk perlindungan kepada seluruh masyarakat dalam rangka menjamin kepastian hukum, dimana sebelumnya hal ini menjadi kepanikan semua puhak, khususnya  berkenaan dengan munculnya berbagai kegiatan berbasis elektronik.

UU ITE Dalam Sistem Hukum Nasional
  Hukum nasional sesungguhnya merupakan suatu sistem. Sistem adalah susunan atau tatanan yang teratur, suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusun menurut suatu rencana atau pola, hasil dari suatu pemikiran untuk mencapai suatu tujuan. Dalam pola pikir yang disampaikan oleh Sunaryati Hartono, sistem terdiri dari sejumlah unsur atau komponen atau fungsi atau variabel yang selalu pengaruh-mempengaruhi, terkait satu sama lain oleh satu atau beberapa asas dan berinteraksi. Semua unsur itu terpaut dan terorganisasi menurut suatu struktur atau pola tertentu, sehingga saling mempengaruhi dan berinteraksi. Asas utama yang mengaitkan semua unsur hukum nasional itu adalah Pancasila dan UUD 1945.


Sumber :
http://blueberry-and-strawberry.blogspot.com/2010/10/pengertian-telematika-dan-dasar.html


Sabtu, 12 April 2014

Bibliografi


Bibliografi (dari bahasa Yunani βιβλιογραφία, bibliographia, secara harfiah "penulisan buku"), sebagai sebuah praktik, adalah buku studi akademis seperti fisik, benda-benda budaya, dalam pengertian ini, juga dikenal sebagai bibliology (dari bahasa Yunani-λογία,-logia) . Secara keseluruhan, bibliografi tidak peduli dengan isi buku-buku sastra, melainkan lebih kepada "bookness" buku.
Sebuah bibliografi, produk dari praktik bibliografi, adalah daftar sistematis buku dan karya-karya lain seperti artikel jurnal. Bibliografi berkisar dari "karya dikutip" daftar di akhir buku dan artikel untuk menyelesaikan, publikasi independen. Sebagai karya-karya yang terpisah, mereka mungkin dalam volume terikat seperti yang ditunjukkan di sebelah kanan, atau terkomputerisasi database bibliografis. Sebuah katalog perpustakaan, meskipun tidak disebut sebagai bibliografi, adalah bibliografis di alam. Bibliografi karya-karya hampir selalu dianggap sebagai sumber tersier.
Bibliografi karya berbeda dalam jumlah detail tergantung pada tujuan, dan secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori: enumerative bibliografi (juga disebut compilative, referensi atau sistematis), yang menghasilkan sebuah gambaran mengenai publikasi dalam kategori tertentu, dan analitis, atau kritis, bibliografi, yang mempelajari produksi buku. Di masa lalu, bibliografi sebagian besar terfokus pada buku. Sekarang, kedua kategori mencakup bibliografi karya-karya tersebut dalam format lain, termasuk rekaman, film dan video, objek grafis, database, CD-ROM dan website. nsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap. b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya. c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut. d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.
Penyusunan Bibliografi a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad. b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad. c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan. d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi. e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
Jenis-Jenis Bibliografi Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi. Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi: • Bibliogrfi deskriptif: Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis. • Bibliografi evaluatif: Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.
Cakupan Bibliografi Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi: • Bibliografi retrospektif : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau. Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro” • Bibliografi terkini/current : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory. • Bibliografi selektif : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”. • Bibliografi subjek : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”. • Biliografi nasional : Yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”. Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain : • Permintaan pengguna • Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu • Dokumentasi koleksi yang dimiliki • Mandat instansi
Bagian-bagian Bibliografi Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari : Judul : berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan Kepengarangan : berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi Sumber : berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut berada. Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun terbit Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan. Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak Keterangan tambahan , seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number, perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya
Manfaat Bibliografi Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain: Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat
Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan. Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai: Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya.
Ada format yang berbeda untuk bibliografi, jadi pastikan untuk menggunakan satu pemahaman dari seorang guru yang sahabat suka. Ini adalah panduan umum memformat sebuah bibliografi

1. Untuk buku
Penulis (nama belakang pertama) Judul buku. Kota: Penerbit, Tanggal publikasi.
Contoh : Dahl, Roald BFG. New York: Farrar, Straus dan Giroux, 1982.

2. Untuk ensiklopedia
Ensiklopedia Judul, Tanggal Edition. Nomor Volume, "Judul Artikel," nomor halaman. Contoh:The Encyclopedia Britannica, 1997. Volume 7, "Gorila," hlm 50-51

3.  Untuk majalah
Penulis (nama belakang pertama), "Judul Artikel." Nama majalah. Volume nomor, (Tanggal): nomor halaman.

Contoh : Jordan, Jennifer, "Pembuatan film di Top of the World." Museum of Science Magazine. Volume 47, Nomor 1, (Musim Dingin 1998): p. 11.

4.  Untuk surat kabar
Penulis (nama belakang pertama), "Judul Artikel." Nama surat kabar, kota, negara bagian publikasi. (Tanggal): Edisi jika tersedia, bagian, nomor halaman (s).

Contoh : Powers, Ann, "Tune baru untuk Material Girl." The New York Times, New York, NY. (3/1/98): Atlantic Daerah, Bagian 2, hal. 34.

5.   Untuk seseorang
Nama lengkap (nama belakang pertama). Pekerjaan. Tanggal wawancara.
Contoh : Smeckleburg, Sweets. Sopir bus. April 1, 1996.

6.   Untuk sebuah film
Judul, Direktur, Distributor, Tahun.
Contoh : Braveheart, Dir. Mel Gibson, Icon Productions, 1995.

7.   CD-ROM
Disc Judul: Versi, Tanggal. "Judul artikel," halaman jika diberikan. Penerbit.
Contoh : Compton Multimedia Encyclopedia: Macintosh versi, 1995. "Hak-hak sipil gerakan," p.3. Compton Newsmedia.

8.  Majalah Artikel
Penulis (nama belakang pertama). "Pasal judul." Nama majalah (jenis media). Volume nomor, (Tanggal): nomor halaman. Jika tersedia: penerbit media, versi, tanggal penerbitan.

Contoh : Rollins, Fred. "Snowboard Madness." Olahraga Stuff (CD-ROM). Nomor 15, (Februari 1997): hlm 15-19. SIRS, versi Mac, Musim Dingin 1997.

9.  Artikel surat kabar
Penulis (nama belakang pertama). "Pasal judul." Nama surat kabar (Jenis media), kota dan negara publikasi. (Tanggal): Jika tersedia: Edition, bagian dan nomor halaman (s). Jika tersedia: penerbit media, versi, tanggal penerbitan.

Contoh : Stevenson, Rhoda. "Menjual saraf." Komunitas Berita (CD-ROM), Nassau, NY. (Feb 1996): hlm A4-5. SIRS, Mac. versi, Spring 1996.

10. Online Resources Internet
Penulis pesan, (Tanggal). Subyek pesan konferensi Elektronik. Atau papan buletin (online). Tersedia e-mail: LISTSERV @ e-mail
Contoh : Ellen Block, (15 September, 1995). Baru Winners. Remaja Booklist (online). Helen Smith@wellington.com

11. World Wide Web:
URL (Uniform Resource Locator atau alamat WWW). Penulis (atau nama item, jika disebutkan), tanggal.
Contoh : (alamat www Boston Globe)





Kamis, 20 Maret 2014

Kutipan dan Catatan Kaki

KUTIPAN 

Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat seseorang dari seorang pengarang atau seseorang yang sangat terkenal, baik terdapat dalam buku, surat kabar, majalah, atau media elektronika.
Fungsinya sebagai bukti atau memperkuat pendapat penulis. Bedanya dengan jiplakan, kalau jiplakan, mengambil pendapat orang lain tanpa menyebut sumbernya sehingga dianggapnya pendapat diri sendiri. Penjiplak sering disebut juga plagiator.
Biasanya kutipan digunakan untuk, mengemukakan definisi atau pengertian istilah atau konsep tertentu, menguraikan suatu rumus atau formula dan mengemukakan pendirian atau pendapat seseorang.

TUJUAN
·         Sebagai landasan teori untuk tulisan kita
·         Sebagai penjelasan
·         Bisa juga sebagai penguat pendapat yang kita kemukakan.
Beberapa Pedoman Dasar Kutipan :
  1. Kutipan harus diletakkan di akhir kalimat, di dalam tanda baca,contoh : Aspek sistem perpajakan tersebut sangat signifikan (Larsen, 1971). Atau dengan cara lain, nama keluarga penulis dapat digabungkan kedalam teks. Contoh : Larsen (1971) menyatakan bahwa aspek sistem perpajakan tersebut sangat signifikan.
  2. Kutipan dapat ditulis dengan cara : (Cooper, 1999), atau (Cooper, 1999: 23) atau Cooper (1999) atau Cooper (1999: 23) tergantung bagaimana cara mengutip, apakah mencantumkan nomor halaman referensi atau tidak.
  3. Jika terdapat dua atau lebih penulis, gunakan tanda penghubung (&) di dalam kurung. Contoh : (Dunphy & Stace, 1990) atau Dunphy & Stace (1990). 

Macam-Macam kutipan
Di dalam kutipan terdapat dua jenis dalam mengutip, diantaranya adalah kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah.

Berikut contoh dari kutipan langsung:

Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).

Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara 1 

Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut.
Berikut contoh dari kutipan tidak langsung:

Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yangdikatakan penulis. 

Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis1). 

CARA PENGGUNAAN KUTIPAN
Berikut ini beberapa cara teknik pencantuman sumber kutipan. Penulis bisa memilih beberapa cara di antaranya sesuai kebutuhan. Teknik tersebut adalah:

1. Cukup ditulis nama penulis, tahun penerbitan, dan halamannya.
·         Kutipan langsung. Misalnya: "Perilaku seks adalah segala tingkahlaku yang didorong oleh hasrat seksual". (Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, 1994 : 137). 
·         Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (1994 : 137) berpendapat bahwa, perilaku seks adalah segala tingkah-laku yang dirorong oleh hasrat seksual.

2. Cukup dinulis nama penulis, penerbit dan tahun penerbitan.
·         Kutipan langsung. Misalnya: Perilaku seks menurut Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (Raja Grafindo Persada: 1994) adalah: "Perilaku seks adalah segala tingkah-laku yang didorong oleh hasrat seksual". 
·       Kutipan tidak langsung. Misalnya: Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual. (Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Raja Grafindo Persada :1994).

3. Cukup ditulis nama penulis dan buku karangannya.
·     Kutipan langsung. Misalnya : Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Psikologi Remaja berpendapat: "Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual." 
·         Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Psikologi Remaja berpendapat bahwa perilaku seksual adalah segala tingkah-laku yang didorong oleh hasrat seksual.

Tiga teknik tersebut adalah di antara teknik yang paling sering digunakan. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah:
  1. Bila penulis lebih dari tiga orang, cukup menulis nama penulis yang pertama diikuti dengan tulisan"et al" (et al = dan kawan-kawan). 
  2. Bila sumber itu kumpulan tulisan, tulis nama orang atau badan yang mengedit, diikuti dengan "ed" (ed = editor). 
  3. Bila sumber itu terjamahan, ditulis pula nama penulis aslinya, tetapi di belakangnya ditulis nama penerjamahnya. Judul buku yang ditulis boleh judul asli atau terjamahan. 
  4. Bila sumber itu surat kabar atau  majalah, maka ditulis judul artikel, nama surat kabar atau majalah, tanggal/bulan/tahun penerbitan.

Catatan Kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
Definisi Contoh & Membuat Catatan Kaki 
Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tentang apa itu catatan kaki atau foot note, Bagaimana cara membuatnya & seperti apa saja contohnya. Simak Uraian berikut ini.
I. Definisi & Pengertian Umum Catatan Kaki / Foot Note
Catatan kaki
adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ http://www.ed.gov./…; yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.
II. Jenis & Contoh Catatan Kaki / Foot Note
Sekarang kita akan mempelajari pencantuman sumber kutipan pola konvensional. Cara pencantuman sumber kutipan dengan menggunakan pola konvensional, yaitu menggunakan catatan kaki atau foot note.
Perhatikan contoh penggunaan catatan kaki yang digunakan pada buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya Jujun Suriamiharja berikut! Perhatikan pula nomor pada teks dan keterangan sumbernya pada catatan kaki.
————————————————————————————————————–
Ilmu dan Moral
Penalaran otak orang itu  luar biasa, demikian simpulan ilmuwan kerbau dalam makalahnya, namun mereka itu curang dan serakah … .1) Adapun sebodoh-bodoh umat kerbau, sungguh menggelitik nurani kita. Benarkah bahwa makin cerdas maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin benar maka makin baik pula perbuatan kita? Apakah manusia yang mempunyai penalaran tinggi, lalu makin berbudi sebab moral mereka dilandasi analisis yang hakiki, ataukah malah sebaliknya: makin cerdas maka makin pandai pula kita berdusta? Menyimak masalah ini, ada baiknya kita memperhatikan imbauan Profesor Ace Partadiredja dalam pidato pengukuhannya selaku guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gajah Mada, yang mengharapkan munculnya ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan keserakahan?2)
………………………………………………………
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
————————————————————————————————————–
Bagi penulis, penggunaan catatan kaki ini sedikit lebih merepotkan dibandingkan dengan cara Harvard karena harus mengatur ruang pada bagian bawah halaman untuk tempat catatan kaki. Akan tetapi, bagi pembaca catatan kaki ini sangat memudahkan mengetahui sumber tanpa harus melihat daftar pustaka yang letaknya di bagian akhir buku.
Catatan kaki untuk buku
dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul buku (ditulis dengan huruf awal kapital dan dicetak tebal atau dicetak miring), nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau ada), kota penerbit (diikuti titik dua), nama penerbit (diikuti koma), dan tahun penerbitan (ditulis dalam kurung dan diakhiri dengan titik).
Catatan kaki untuk artikel dan majalah
dimulai dengan nama pengarang, judul artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada, tanggal penerbitan, dan nomor halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada catatan kaki ditulis ibid. (singkatan dari ibidum) yang artinya sama persis sumbernya dengan catatan kaki di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah disisipi sumber lain, digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato). Untuk sumber dari majalah dan koran yang telah disisipi sumber lain digunakan istilah loc. cit. (singkatan dari loco citato).
Perhatikan contoh berikut!
…………………………………………………
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Catatan kaki di atas menunjukkan bahwa sumber nomor 4 sama dengan sumber nomor 3. Sumber nomor 5 sama dengan nomor 2.