KUTIPAN
Kutipan merupakan
pinjaman kalimat atau pendapat seseorang dari seorang pengarang atau seseorang
yang sangat terkenal, baik terdapat dalam buku, surat kabar, majalah, atau
media elektronika.
Fungsinya sebagai
bukti atau memperkuat pendapat penulis. Bedanya dengan jiplakan, kalau
jiplakan, mengambil pendapat orang lain tanpa menyebut sumbernya sehingga
dianggapnya pendapat diri sendiri. Penjiplak sering disebut juga plagiator.
Biasanya kutipan digunakan
untuk, mengemukakan definisi atau pengertian istilah atau konsep tertentu,
menguraikan suatu rumus atau formula dan mengemukakan pendirian atau pendapat
seseorang.
TUJUAN
·
Sebagai landasan teori untuk tulisan kita
·
Sebagai penjelasan
·
Bisa juga sebagai penguat pendapat yang kita kemukakan.
Beberapa Pedoman
Dasar Kutipan :
- Kutipan harus diletakkan di akhir kalimat,
di dalam tanda baca,contoh : Aspek sistem perpajakan
tersebut sangat signifikan (Larsen, 1971). Atau dengan cara lain, nama
keluarga penulis dapat digabungkan kedalam teks. Contoh :
Larsen (1971) menyatakan bahwa aspek sistem perpajakan tersebut sangat
signifikan.
- Kutipan dapat ditulis dengan cara :
(Cooper, 1999), atau (Cooper, 1999: 23) atau Cooper (1999) atau Cooper
(1999: 23) tergantung bagaimana cara mengutip, apakah mencantumkan nomor
halaman referensi atau tidak.
- Jika terdapat dua atau lebih penulis, gunakan
tanda penghubung (&) di dalam kurung. Contoh : (Dunphy & Stace,
1990) atau Dunphy & Stace (1990).
Macam-Macam kutipan
Di dalam kutipan
terdapat dua jenis dalam mengutip, diantaranya adalah kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung.
Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan
mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang
diubah.
Berikut contoh dari
kutipan langsung:
Argumentasi adalah
suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).
Argumentasi adalah
suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara 1
Kutipan Tidak
Langsung
Kutipan tidak langsung merupakan
kutipan yang mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun
tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut.
Berikut contoh dari
kutipan tidak langsung:
Seperti dikatakan
oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang
bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis
bahkan mau melakukan apa yangdikatakan penulis.
Argumentasi pada
dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan
pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis1).
CARA PENGGUNAAN
KUTIPAN
Berikut ini beberapa
cara teknik pencantuman sumber kutipan. Penulis bisa memilih beberapa cara di
antaranya sesuai kebutuhan. Teknik tersebut adalah:
1. Cukup ditulis nama
penulis, tahun penerbitan, dan halamannya.
·
Kutipan langsung. Misalnya: "Perilaku seks adalah segala tingkahlaku
yang didorong oleh hasrat seksual". (Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, 1994 :
137).
·
Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (1994 : 137)
berpendapat bahwa, perilaku seks adalah segala tingkah-laku yang dirorong oleh
hasrat seksual.
2. Cukup dinulis nama
penulis, penerbit dan tahun penerbitan.
·
Kutipan langsung. Misalnya: Perilaku seks menurut Dr. Sarlito Wirawan
Sarwono (Raja Grafindo Persada: 1994) adalah: "Perilaku seks adalah segala
tingkah-laku yang didorong oleh hasrat seksual".
· Kutipan tidak langsung. Misalnya: Perilaku seksual adalah segala tingkah
laku yang didorong oleh hasrat seksual. (Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Raja
Grafindo Persada :1994).
3. Cukup ditulis nama
penulis dan buku karangannya.
· Kutipan langsung. Misalnya : Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku
Psikologi Remaja berpendapat: "Perilaku seksual adalah segala tingkah laku
yang didorong oleh hasrat seksual."
·
Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku
Psikologi Remaja berpendapat bahwa perilaku seksual adalah segala tingkah-laku
yang didorong oleh hasrat seksual.
Tiga teknik tersebut
adalah di antara teknik yang paling sering digunakan. Hal-hal lain yang perlu
diperhatikan adalah:
- Bila penulis lebih dari tiga orang, cukup menulis
nama penulis yang pertama diikuti dengan tulisan"et al" (et al =
dan kawan-kawan).
- Bila sumber itu kumpulan tulisan, tulis nama
orang atau badan yang mengedit, diikuti dengan "ed" (ed =
editor).
- Bila sumber itu terjamahan, ditulis pula nama
penulis aslinya, tetapi di belakangnya ditulis nama penerjamahnya. Judul
buku yang ditulis boleh judul asli atau terjamahan.
- Bila sumber itu surat kabar atau majalah, maka ditulis judul artikel, nama
surat kabar atau majalah, tanggal/bulan/tahun penerbitan.
Catatan Kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan
khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan
ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar,
menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/bibliografi.
Definisi Contoh & Membuat
Catatan Kaki
Dalam
pembahasan kali ini kita akan membahas tentang apa itu
catatan kaki atau foot note, Bagaimana cara membuatnya & seperti apa saja
contohnya. Simak Uraian berikut ini.
I. Definisi & Pengertian Umum Catatan Kaki / Foot Note
Catatan kaki
adalah keterangan
yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya
dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan
rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil
dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam
kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ http://www.ed.gov./…; yang memudahkan
pembaca untuk mengakses sumber tersebut.
II. Jenis & Contoh Catatan Kaki / Foot Note
Sekarang kita akan mempelajari
pencantuman sumber kutipan pola konvensional. Cara pencantuman sumber kutipan
dengan menggunakan pola konvensional, yaitu menggunakan catatan kaki atau foot
note.
Perhatikan contoh penggunaan catatan
kaki yang digunakan pada buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya
Jujun Suriamiharja berikut! Perhatikan pula nomor pada teks dan keterangan
sumbernya pada catatan kaki.
————————————————————————————————————–
Ilmu dan Moral
Penalaran otak
orang itu luar biasa, demikian simpulan
ilmuwan kerbau dalam makalahnya, namun mereka itu curang dan serakah … .1)
Adapun sebodoh-bodoh umat kerbau, sungguh menggelitik nurani kita. Benarkah
bahwa makin cerdas maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin benar maka
makin baik pula perbuatan kita? Apakah manusia yang mempunyai penalaran tinggi,
lalu makin berbudi sebab moral mereka dilandasi analisis yang hakiki, ataukah
malah sebaliknya: makin cerdas maka makin pandai pula kita berdusta? Menyimak
masalah ini, ada baiknya kita memperhatikan imbauan Profesor Ace Partadiredja
dalam pidato pengukuhannya selaku guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gajah
Mada, yang mengharapkan munculnya ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan
keserakahan?2)
………………………………………………………
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
————————————————————————————————————–
Bagi penulis,
penggunaan catatan kaki ini sedikit lebih merepotkan dibandingkan dengan cara
Harvard karena harus mengatur ruang pada bagian bawah halaman untuk tempat
catatan kaki. Akan tetapi, bagi pembaca catatan kaki ini sangat memudahkan
mengetahui sumber tanpa harus melihat daftar pustaka yang letaknya di bagian
akhir buku.
Catatan kaki untuk buku
dimulai dengan
nama pengarang diikuti koma, judul buku (ditulis dengan huruf awal kapital dan
dicetak tebal atau dicetak miring), nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau
ada), kota penerbit (diikuti titik dua), nama penerbit (diikuti koma), dan
tahun penerbitan (ditulis dalam kurung dan diakhiri dengan titik).
Catatan kaki untuk artikel dan majalah
dimulai dengan nama pengarang, judul
artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada, tanggal penerbitan, dan nomor
halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada catatan kaki ditulis
ibid. (singkatan dari ibidum) yang artinya sama persis sumbernya dengan catatan
kaki di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah
disisipi sumber lain, digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato).
Untuk sumber dari majalah dan koran yang telah disisipi sumber lain digunakan istilah
loc. cit. (singkatan dari loco citato).
Perhatikan contoh berikut!
…………………………………………………
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Catatan kaki di atas menunjukkan bahwa
sumber nomor 4 sama dengan sumber nomor 3. Sumber nomor 5 sama dengan nomor 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar