Rabu, 27 Maret 2013

Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen

Adalah proses ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan dan mengevaluasi sebuah produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Pemikiran yang benar tentang konsumen

Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat sebuah keputusan pembelian. Untuk barang yang berharga jual rendah proses untuk mengambil keputusannya dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang yang berharga jual tinggi proses untuk mengambil sebuah keputusannya dilakukan dengan pertimbangan yang benar-benar sulit.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, sosial, kebudayaaa,  maerketing strategy dan kelompok referensi. Kelompok referensi  merupakan kelompok yang memliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok refensi sangat mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.

Faktor internal

Faktor-faktor yang temasuk kedalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap dan gaya hidup. Perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman dan seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

Pendekatan Perilaku Konsumen

Pendekatan perilaku konsumen dibagi menjadi 2 yaitu :

Teori Kardinal
Teori kardinal menyatakan kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebgaimana kita menghitung berat badan dengan kilogram, panjang dengan meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan adalah util.  Sebuah keputusan untuk  mengkonsumsi suatu barang berdasarkan  perbandingkan antara manfaat yang dapat diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Total uang yang harus dikeluarkan untuk konsumsi adalah jumlah unit barang dikalikan harga per unit.

Teori Ordinal

Teori ordinal terbagi menjadi 7 yaitu

A. Kurva Indiferensi
Munurut teori ordinal kegunaan tidak dapat dihitung tetapi hanya dapat dibadingkan seperti kita menilai kemewahan atau kepandaian seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya, teori ordinal menggunakan kurva indiferensi. Kurva indiferensi  adalah kurva yang menunjukan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen.

B. Kurva Garis Anggaran
Garis anggaran adalah kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya yang sama besar.

C. Perubahan Harga Barang dan Pendapatan
Perubahan harga dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli dan dapat diukur dari besar luas bidang segi tiga yang dibatasi kurva garis anggaran. Apabila luas bidang segituga semakin luas maka daya beli akan meningkat, begitu juga sebaliknya.

D. Keseimbangan Konsumen
Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan yang tinggi atau kepuasan tertentu dapat dicapai  dengan anggaran paling minim. Secara grafis kondisi keseimbangan dapat tercapai pada saat kurva garis anggaran bersinggungan dengan kurva indiferensi.

E. Reaksi Terhadap Perubahan Harga Barang
Keseimbangan yang dicapai daapt berubah karena pendapatan nyata berubah. Jika pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasannya, begitu juga sebaliknya. Salah satu faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang

F. Reaksi Terhadap Perubahan Pendapatan Nominal
Salah satu faktor lain yang dapat mengubah keseimbang konsumen adalah perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak berubah maka kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva garis anggaran sebelumnya.

G. Efek Subtitusi dan efek pendapatan
Ketika kita mengatakan bahwa  harga barang turun maka permintaan terhadapnya bertambah atau sebaliknya, yang terlihat sebenernya adalah total interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan dan perubahan harga terhadap  keseimbangan konsumen.

Karakteristik konsumen Indonesia

Konsumen di indonesia mempunyai beberapa karakter unik yang perlu di lihat di bandingkan dengan konsumen negara di asia, amerika dan eropa.  Konsumen di indonesia mempunyai memory jangka pendek. Sebagian besar konsumen ingin memperoleh hasil atau keuntungan yang singkat dari hasil pembelian produknya. Coba kita bandingkan saja antara kredit sepeda mobil dan tabungan pendidikan. Sudah jelas bahwa kredit mobil yang lebih mendominasi dari pada tabungan pendidikan  karena itu  memberikan pemahaman kepada konsumen mengenai keuntungan jangka pendek atau cepat.
Pada umum nya konsumen di indonesia tidak pernah memiliki perencanaan. Konsumen juga kurang menghargai waktu dan memiliki gaya hidup yang santai. Akibatnya dalam melakukan proses pembelian menjadi kurang efesien dan hal ini  dapat dimanfaatkan dengan menerapkan strategi produk atau layanan yang mempunyai fleksibilitas tinggi. Artinya produk tersebut dapat digunakan dalam berbagai situasi multifungsi agar cepat tertuju kepada konsumen maka gunakan display yang mencolok.


Konsumen di indonesia suka berkumpul baik dengan teman, keluarga maupun dengan satu komunitas. Karakter ini merupakan bagian dari budaya bangsa indonesia. Dalam kondisi tersebut keluarga dan teman bisa mempengaruhi konsumen dalam mengambik sebuah keputusan pembelian dan konsumen akan membeli atau menggunakan sebuah produk  jika ada temen-teman nya juga membeli.  Konsumen di indonesia  lebih suka menggunakan sebuah teknologi yang sederhana dan tidak sulit.
Konsumen di indonesia sangat menyukai produk bautan luar negeri dari pada buatan dalam negeri. Rasa nasionalisme bangsa indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan bangsa cina,jerman dan jerman yang menghargai produk negeri nya. Masyarakat kurang menghargai produk dalam negeri karena kualitas sulit bersaing dengan produk asing
Konsumen di indonesia suka pamer jika memakai produk asing dan gengsi jika memakai produk lokal ini semua adalah karakter konsumen yang banyak menyukai produk asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar