Perilaku konsumen
Adalah proses ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan dan mengevaluasi
sebuah produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Pemikiran yang benar tentang
konsumen
Perilaku konsumen merupakan
hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat sebuah keputusan pembelian. Untuk
barang yang berharga jual rendah proses untuk mengambil keputusannya dilakukan
dengan mudah, sedangkan untuk barang yang berharga jual tinggi proses untuk mengambil
sebuah keputusannya dilakukan dengan pertimbangan yang benar-benar sulit.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen
Ada dua faktor dasar yang
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor
yang meliputi pengaruh keluarga, sosial, kebudayaaa, maerketing strategy dan kelompok referensi.
Kelompok referensi merupakan kelompok yang
memliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku
konsumen. Kelompok refensi sangat mempengaruhi perilaku seseorang dalam
pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.
Faktor internal
Faktor-faktor yang temasuk
kedalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap dan gaya hidup.
Perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman dan seringkali
perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.
Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan perilaku konsumen
dibagi menjadi 2 yaitu :
Teori Kardinal
Teori kardinal menyatakan kegunaan
dapat dihitung secara nominal, sebgaimana kita menghitung berat badan dengan
kilogram, panjang dengan meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan adalah
util. Sebuah keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingkan antara manfaat yang dapat
diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Total uang yang harus
dikeluarkan untuk konsumsi adalah jumlah unit barang dikalikan harga per unit.
Teori Ordinal
Teori ordinal terbagi menjadi 7
yaitu
A. Kurva Indiferensi
Munurut teori ordinal kegunaan
tidak dapat dihitung tetapi hanya dapat dibadingkan seperti kita menilai
kemewahan atau kepandaian seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya, teori
ordinal menggunakan kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukan berbagai kombinasi
konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi
seorang konsumen.
B. Kurva Garis Anggaran
Garis anggaran adalah kurva yang
menunjukan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya yang sama
besar.
C. Perubahan Harga Barang dan
Pendapatan
Perubahan harga dan pendapatan
akan mempengaruhi daya beli dan dapat diukur dari besar luas bidang segi tiga
yang dibatasi kurva garis anggaran. Apabila luas bidang segituga semakin luas
maka daya beli akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
D. Keseimbangan Konsumen
Kondisi keseimbangan adalah
kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk
konsumsi. Uang yang ada dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan yang tinggi
atau kepuasan tertentu dapat dicapai
dengan anggaran paling minim. Secara grafis kondisi keseimbangan dapat
tercapai pada saat kurva garis anggaran bersinggungan dengan kurva indiferensi.
E. Reaksi Terhadap Perubahan
Harga Barang
Keseimbangan yang dicapai daapt
berubah karena pendapatan nyata berubah. Jika pendapatan nyata meningkat,
konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasannya, begitu juga sebaliknya. Salah
satu faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang
F. Reaksi Terhadap Perubahan
Pendapatan Nominal
Salah satu faktor lain yang dapat
mengubah keseimbang konsumen adalah perubahan pendapatan nominal. Karena rasio
harga tidak berubah maka kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva
garis anggaran sebelumnya.
G. Efek Subtitusi dan efek
pendapatan
Ketika kita mengatakan bahwa harga barang turun maka permintaan
terhadapnya bertambah atau sebaliknya, yang terlihat sebenernya adalah total
interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan dan perubahan harga
terhadap keseimbangan konsumen.
Karakteristik
konsumen Indonesia
Konsumen di indonesia mempunyai
beberapa karakter unik yang perlu di lihat di bandingkan dengan konsumen negara
di asia, amerika dan eropa. Konsumen di
indonesia mempunyai memory jangka pendek. Sebagian besar konsumen ingin
memperoleh hasil atau keuntungan yang singkat dari hasil pembelian produknya.
Coba kita bandingkan saja antara kredit sepeda mobil dan tabungan pendidikan.
Sudah jelas bahwa kredit mobil yang lebih mendominasi dari pada tabungan
pendidikan karena itu memberikan pemahaman kepada konsumen mengenai
keuntungan jangka pendek atau cepat.
Pada umum nya konsumen di
indonesia tidak pernah memiliki perencanaan. Konsumen juga kurang menghargai
waktu dan memiliki gaya hidup yang santai. Akibatnya dalam melakukan proses
pembelian menjadi kurang efesien dan hal ini
dapat dimanfaatkan dengan menerapkan strategi produk atau layanan yang
mempunyai fleksibilitas tinggi. Artinya produk tersebut dapat digunakan dalam
berbagai situasi multifungsi agar cepat tertuju kepada konsumen maka gunakan
display yang mencolok.
Konsumen di indonesia suka
berkumpul baik dengan teman, keluarga maupun dengan satu komunitas. Karakter
ini merupakan bagian dari budaya bangsa indonesia. Dalam kondisi tersebut
keluarga dan teman bisa mempengaruhi konsumen dalam mengambik sebuah keputusan
pembelian dan konsumen akan membeli atau menggunakan sebuah produk jika ada temen-teman nya juga membeli. Konsumen di indonesia lebih suka menggunakan sebuah teknologi yang
sederhana dan tidak sulit.
Konsumen di indonesia sangat
menyukai produk bautan luar negeri dari pada buatan dalam negeri. Rasa
nasionalisme bangsa indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan bangsa
cina,jerman dan jerman yang menghargai produk negeri nya. Masyarakat kurang
menghargai produk dalam negeri karena kualitas sulit bersaing dengan produk
asing
Konsumen di indonesia suka pamer
jika memakai produk asing dan gengsi jika memakai produk lokal ini semua adalah
karakter konsumen yang banyak menyukai produk asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar