Produsen
adalah orang atau suatu badan perusahaan yang berperan dalam menaikan nilai
dari suatu barang atau jasa sehingga dapat menghasilkan barang konsumsi untuk
memenuhi kebutuhan konsumen
Perilaku
produsen :
1.
Produsen akan mencari keuntungan dengan maenghasilkan barang atau jasa
sebanyak-banyak nya dengan modal sedikit-dikitnya.
2.
produsen akan memberikan diskon kepada pembeli yang akan memberi barang dengan
jumlah yang banyak.
3.
produsen akan menghasilkan barang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
4.
produsen menghasilkan barang sesuain dengan trend yang sedang bnayak diminati
oleh masyarakat.
5. produsen
akan memberikan diskon secara besar-besaran untuk barang yang sudah lama
disimpan di gudang itu semua bisa disebut dengan cuci gudang.
A.
Sumber daya alam
Contoh
: Air, Tanah, Tanaman, Hewan, Udara, Matahari, Bahan-bahan tambang mineral dll.
B.
Sumber Daya Manusia
Sumber
daya manusia terbagi menjadi tiga
kelompok yaitu :
1.
Tenaga Kerja Yang Terdidik
Contoh : seorang manajer yang tugas nya
bertanggung jawab, mengatur dan mengelola segala kegiatan produksi agar
hasilnya maksimal
2.
Tenaga Kerja Terlatih.
Contoh
: Tenaga produksi, security, driver dll
3.
Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih.
Contoh : Office boy dan buruh angkut dll
C.Sumber
Modal
Modal
adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh
seorang produsen untuk bisa memulai produksi agar menghasilkan suatu barang
yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau memperluas produksi agar dapat
memenuhi permintaan dari konsumen.
Dari
beberapa kegiatan produksi ada beberapa tujuan yang akan tercapai :
1.
Menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2.
Mendapatkan keuntungan.
3.
Memaksimalkan sumber daya yang ada.
4.
Mecari tambahan modal
5.
Memaksimalkan hasil produksi
Fungsi Produksi
Fungsi
produksi adalah model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah
masukkan produksi yang dipakai dengan jumlah keluaran barang yang dihasilkan
dari proses produksi.
X = f (
A1, A2, A3,...)
X :
keluaran yang dihasilkan
(A1,A2,A3,...)
: masukan yang dipakai
Sifat
produksi dalam suatu hukum ekonomi menyatakan bahwa jika salah salah satu
masukkan ditambah dengan masukkan lainnya yang di anggap tetap maka hasil
keluaran nya dari pertambahan masukkan tadi mula-mula akan bertambah, tetapi
lama-lama akan menurun-menurun setelah sampe pada titik maksimalnya jika
masukkan terus menerus dtambah.
Hukum diatas
dapat ketika suatu produsen kopi menambahkan jumlah biji kopi namun jumlah
pekerja, mesin dan faktor masukkan produksi lainnya dalam kondisi tetap. Jumlah
kopi yang dihasilkan memang akan meningkat karena bahan baku biji kopi pun
bertambah, tetapi ketika biji kopi terus-menerus ditambah maka proses produksi
akan menjadi semakin tidak efektif karena lama kelamaan para pekerja tidak akan
sanggup lagi mengerjakan tugas membuat kopi yang semakin banyak dan bahan-bahan
pembuat kopi yang lain juga tidak akan bertambah sehingga biji kopi tidak
semuanya dapat diproduksi menjadi kopi dan akhirnya hasil produksi akan menurun
seiring berjalan nya waktu produksi.
Produksi
Optimal
Produksi
optimal sangat dikaitkan dengan penggunaan faktor produksi untuk memproduksi
keluaran tertentu, posisi optimal akan tercapai ketika tidak mungkin mengurangi
keluaran produksi yang lain untuk meningkatkan keluaran.
Tingkat
produksi optimal adalah jumlah produksi yang akan dihasilkan dengan total biaya
persediaan. Metode ini dapat dicapai jika besarnya biaya persiapan dan biaya
penyimpanan yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Jadi tingkat produksi optimal
akan memberikan total biaya persediaan minimum. Metode ini akan
mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi.
Metode itu juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh
kepada biaya persiapan. Metode produksi optimal dapat di asumsi-asumsi sebagai
berikut :
1.
Barang yang akan diproduksi akan
mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dan tingkat permintaan
2.
Selama produksi dilakukan, maka tingkat pemenuhan persediaan sama dengan tingkat
produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.
Selama berproduksi besarnya tingkat persediaan kurang dari Q karena penggunaan
selama pemenuhan
Penentuan
Volume Produksi yang Optimal
Menurut
Riyanto, penentuaan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya varibel nya
saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsi dapat digolongkan sebagai berikut :
1.
Biaya yang berubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi
yang disebut biaya persiapan produksi
2.
Biaya yang berubah-rubah sesuai dengan besar persediaan rata-rata yang disebut
penyimpanan
Biaya
penyimpanan terdiri atas biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas
persediaan. Biaya penyimpanan pada periode akan semakin besar apabila rata-rata
persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan antara
lain :
1. Biaya fasilitas-fasilitas
penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2. Biaya modal (opportunity cost of
capital)
3. Biaya keusangan
4. Biaya perhitungan fisik dan
konsiliasi laporan
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pencurian, pengrusakan atau
perampokan
8. Biaya penanganan persediaan, dan
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar