Rabu, 27 Maret 2013

Perilaku Produsen


Produsen adalah orang atau suatu badan perusahaan yang berperan dalam menaikan nilai dari suatu barang atau jasa sehingga dapat menghasilkan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen

Perilaku produsen :

1. Produsen akan mencari keuntungan dengan maenghasilkan barang atau jasa sebanyak-banyak nya dengan modal sedikit-dikitnya.

2. produsen akan memberikan diskon kepada pembeli yang akan memberi barang dengan jumlah yang banyak.

3. produsen akan menghasilkan barang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

4. produsen menghasilkan barang sesuain dengan trend yang sedang bnayak diminati oleh masyarakat.

5. produsen akan memberikan diskon secara besar-besaran untuk barang yang sudah lama disimpan di gudang itu semua bisa disebut dengan cuci gudang.  

A. Sumber daya alam
Contoh : Air, Tanah, Tanaman, Hewan, Udara, Matahari, Bahan-bahan tambang mineral dll.

B. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia terbagi  menjadi tiga kelompok yaitu :

1. Tenaga Kerja Yang Terdidik
  Contoh : seorang manajer yang tugas nya bertanggung jawab, mengatur dan mengelola segala kegiatan produksi agar hasilnya maksimal

2. Tenaga Kerja Terlatih.
Contoh : Tenaga produksi, security, driver dll

3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih.
Contoh  : Office boy dan buruh angkut dll

C.Sumber Modal

Modal adalah  sesuatu yang dibutuhkan oleh seorang produsen untuk bisa memulai produksi agar menghasilkan suatu barang yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau memperluas produksi agar dapat memenuhi permintaan dari konsumen.

Dari beberapa kegiatan produksi ada beberapa tujuan yang akan tercapai :

1. Menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 
2. Mendapatkan keuntungan.  
3. Memaksimalkan sumber daya yang ada.
4. Mecari tambahan modal
5. Memaksimalkan hasil produksi   

Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah masukkan produksi yang dipakai dengan jumlah keluaran barang yang dihasilkan dari proses produksi.

X = f ( A1, A2, A3,...)
X : keluaran yang dihasilkan
(A1,A2,A3,...) : masukan yang dipakai

Sifat produksi dalam suatu hukum ekonomi menyatakan bahwa jika salah salah satu masukkan ditambah dengan masukkan lainnya yang di anggap tetap maka hasil keluaran nya dari pertambahan masukkan tadi mula-mula akan bertambah, tetapi lama-lama akan menurun-menurun setelah sampe pada titik maksimalnya jika masukkan terus menerus dtambah.

Hukum diatas dapat ketika suatu produsen kopi menambahkan jumlah biji kopi namun jumlah pekerja, mesin dan faktor masukkan produksi lainnya dalam kondisi tetap. Jumlah kopi yang dihasilkan memang akan meningkat karena bahan baku biji kopi pun bertambah, tetapi ketika biji kopi terus-menerus ditambah maka proses produksi akan menjadi semakin tidak efektif karena lama kelamaan para pekerja tidak akan sanggup lagi mengerjakan tugas membuat kopi yang semakin banyak dan bahan-bahan pembuat kopi yang lain juga tidak akan bertambah sehingga biji kopi tidak semuanya dapat diproduksi menjadi kopi dan akhirnya hasil produksi akan menurun seiring berjalan nya waktu produksi.

Produksi Optimal
Produksi optimal sangat dikaitkan dengan penggunaan faktor produksi untuk memproduksi keluaran tertentu, posisi optimal akan tercapai ketika tidak mungkin mengurangi keluaran produksi yang lain untuk meningkatkan keluaran.
Tingkat produksi optimal adalah jumlah produksi yang akan dihasilkan dengan total biaya persediaan. Metode ini dapat dicapai jika besarnya biaya persiapan dan biaya penyimpanan yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Jadi tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan minimum. Metode ini akan mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode itu juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh kepada biaya persiapan. Metode produksi optimal dapat di asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Barang  yang akan diproduksi akan mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dan tingkat permintaan

2. Selama produksi dilakukan, maka tingkat pemenuhan persediaan sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.

3. Selama berproduksi besarnya tingkat persediaan kurang dari Q karena penggunaan selama pemenuhan

Penentuan Volume Produksi yang Optimal

Menurut Riyanto, penentuaan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya varibel nya saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsi dapat  digolongkan sebagai berikut :

1. Biaya yang berubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi    

2. Biaya yang berubah-rubah sesuai dengan besar persediaan rata-rata yang disebut penyimpanan    
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan pada periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan antara lain :

1.       Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2.       Biaya modal (opportunity cost of capital)
3.       Biaya keusangan
4.       Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5.       Biaya asuransi persediaan
6.       Biaya pajak persediaan
7.       Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8.       Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

Apabila salah satu biaya diatas naik, maka biaya produksi pun akan naik seperti pada kondisi Indonesia saat ini yang menghadapi kenaikan BBM, para produsen akan menaikkan harga hasil produksi mengikuti harga BBM yang bertambah kemudian tidak menutup kemungkinan harga bahan baku dan biaya-biaya lain dalam proses produksi pun ikut naik seiring dengan kenaikkan harga BBM sehingga mau tidak mau walaupun produsen sudah menekan biaya produksi menjadi seminimal mungkin tapi harga hasil produksi pun harus naik agar tidak terjadi kerugian bagi produsen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar